Pada Rabu, 1 Oktober 2014 Laboratorium Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Budi Luhur mengadakan kuliah umum yang diberikan oleh tim School of International Studies (SOIS) Universiti Utara Malaysia (UUM) dengan tema “Hubungan Malaysia-Indonesia dalam Konteks ASEAN Community”. Narasumber dari kuliah umum ini adalah Dr. Nazariah Osman, perwakilan dari UUM. Kuliah umum ini juga diikuti oleh rancangan perjanjian kerjasama Universitas Budi Luhur dengan Universiti Utara Malaysia. Rancangan perjanjian tersebut meliputi pertukaran pelajar, pemberian beasiswa, dan pertukaran bidang keilmuan. Rancangan kerjasama ini diakhiri dengan perencanaan pembuatan draft MOU oleh kedua belah pihak.
Pada saat kuliah umum berlangsung Dr. Nazariah memaparkan hubungan Indonesia dengan negara jirannya, yaitu Malaysia harus terjalin dengan baik dan konstruktif. Hal ini mengingat bahwa Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia. Meski hubungan antar-rakyat di kedua negara kurang harmonis, hubungan antar pemerintah ternyata relatif baik. Dalam konteks hubungan RI-Malaysia, para diplomat Indonesia dituntut kepiawaiannya dalam menjalankan politik luar negeri dengan tetap berpedoman pada politik luar negeri bebas aktif serta tetap mengedepankan kepentingan nasional. Di lain pihak, upaya untuk terus menumbuhkan semangat dan solidaritas ASEAN merupakan tantangan tersendiri dalam situasi internasional yang dinamis dan terkadang diwarnai turbulensi. Situasi internasional itu sendiri adalah keadaan atau kondisi internasional yang berkembang pada suatu periode tertentu. Salah satu indikator dari situasi internasional yang dinamis itu ialah adanya kerja sama atau terjadinya peningkatan hubungan antara satu negara dengan negara lainnya, baik dalam kerangka bilateral maupun multilateral. Baik dengan sesama negara berkembang maupun dengan negara maju di bidang politik, ekonomi atau militer.