Kuliah Umum Diplomasi Indonesia di Afrika

Pada tanggal 17 Desember 2014, Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Budi Luhur melalui laboratorium Hubungan Internasional mengadakan Kuliah Umum dengan tema “Politik Luar Negeri RI dan Revitalisasi Diplomasi di Afrika”. Kuliah umum ini menghadirkan Drs. Lasro Simbolon, MA. sebagai Direktur Afrika Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia sebagai narasumber dan mahasiswa Laboratorium Hubungan Internasional sebagai panitia. Kuliah umum ini merupakan salah satu agenda laboratorium Hubungan Internasional untuk menghadirkan praktisi demi melihat dinamika diplomasi Indonesia. Dekan FISIP Ibu Denik Iswardani Witarti, Ph.D menyatakan bahwa “Hubungan diplomasi Indonesia harus diperkuat dengan tenaga-tenaga diplomat yang handal, diharapkan dengan adanya kuliah umum ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa Universitas Budi Luhur mengenai praktik diplomasi khususnya di kawasan Afrika”

DSC_0064Dalam presentasinya Dir. Lasro memaparkan dasar-dasar diplomasi Indonesia dan apa yang harus dilakukan seorang diplomat untuk mewakili 250 juta rakyat Indonesia di forum internasional. Menururt konvensi Wina tahun 1961, tugas diplomat mencakup representing, negotiating, protecting, reporting, dan promoting. Dir. Larso kemudian memaparkan mengenai hubungan yang baik antara Indonesia dengan negara- negara di Benua Afrika. Lebih lanjut ia juga mengatakan bahwa Afrika adalah kawasan yang promising, Afrika merupakan pasar yang tepat untuk ekspor, hal ini dikarenakan produk Indonesia diterima dan dibutuhkan oleh masyarakat Afrika. Afrika memiliki potensi ekonomi yang besar dan secara umum negara-negara Afrika menghormati peran sejarah dan kepemimpinan Indonesia melalui prakarsa penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika yang menginspirasi kemerdekaan negara-negara Afrika. Lebih lanjut Larso mengatakan bahwa diplomasi Indonesia membutuhkan diplomat-diplomat yang bisa menjadi innovator dalam diplomasi dengan negara-negara Afrika.

Kuliah umum ini kemudian dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab oleh mahasiswa-mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional mengenai dinamika politik negara-negara di kawasan Afrika. Mahasiswa menanyakan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh para diplomat yang ada di Afrika, salah satunya adalah wabah Ebola, investasi, dan hubungan bilateral. Kuliah umum ini kemudian ditutup dengan kesan dan pesan oleh Larso mengenai mahasiswa Universitas Budi Luhur yang sangat aktif dan kritis dalam melontarkan pertanyaan dan berdiskusi. Larso berharap para calon diplomat ini dapat mempersiapkan diri di masa depan. Dapat disimpulkan dari kuliah umum adalah, kawasan Afrika merupakan kawasan yang promising, namun publik masih mengasumsikan kawasan Afrika belum stabil sehingga kerjasama dan investasi ke kawasan tersebut masih berjumlah sangat sedikit dan hal ini sangat disayangkan. Oleh karena itu masih dibutuhkan diplomat-diplomat yang dapat mengubah pandangan publik di kawasan tersebut.

DSC_0186

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.