Sebagai upaya untuk menciptakan suatu wadah kegiatan yang tersistematis dan dapat menuntut siswa untuk bersikap kompetitif dalam pengertian yang positif, pada tanggal 19 Maret 2015 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Budi Luhur akan mengadakan “Pekan Ilmiah Mahasiswa” yang dimaksudkan untuk membuka peluang bagi pengembangan potensi mahasiswa dalam kegiatan ilmiah. Pekan Ilmiah ini dibuka oleh kuliah umum yang diberikan oleh Duta Besar Argentina untuk Indonesia, Duta Besar Ricardo Luis Bocalandro dan perwakilan INVAP Pengembangan teknologi nuklir Argentina, Ruben Mazzi dengan tema “Hubungan Diplomatik Indonesia: Kesempatan dan Tantangan”. Duta Besar membuka kuliah umum dengan memaparkan mengenai profil negara Argentina dan keunggulannya.
Dengan luas wilayah lebih dari 3,7 juta km2, sumber daya manusia sejumlah 40 juta jiwa dan kekayaan alam baik dari sektor pertambangan maupun pertanian dan peternakan, Argentina mempunyai modal yang cukup kuat untuk tumbuh menjadi salah satu negara penting di benua Amerika. Sektor pertanian menjadi sumber devisa utama bagi Argentina dan menyumbang 10% dari GDP, dengan produk ekspor utama gandum, jagung, kedelai, biji bunga matahari dan wine, Di sektor pertambangan, Argentina kaya dengan perak, seng, emas, magnesium, belerang serta minyak bumi dan gas. Penyumbang devisa ketiga terbesar adalah sektor pariwisata yang menghasilkan devisa sebesar 4,1 milyar dollar. Argentina juga mempunyai GDP per cápita dengan puchasing power tertinggi di Amerika Latin yaitu sebesar 13.000 dollar AS per tahun. Dengan berbagai potensi ini dan keaktifan Argentina dalam berbagai forum regional dan internasional juga membuat negara ini menjadi negara berpengaruh di kawasan Amerika Latin. Duta Besar Ricardo Luis Bocalandro kemudian memaparkan mengenai kerjasama Argentina dan Indonesia dalam berbagai bidang. Duta Besar Ricardo menjelaskan bahwa argentina sangat optimis menjalin kerjasama dengan Indonesia di bidang investasi Ekonomi, hal ini dikarenakan Argentina dan Indonesia merupakan negara G20.
Kuliah umum kemudian dilanjutkan dengan pemaparan oleh Ruben Mazzi yang merupakan perwakilan INVAP, yaitu suatu badan pengembangan teknologi nuklir di Argentina. Ruben mengatakan Argentina memiliki perusahaan negara yang mengatur energi nuklir yaitu Nucleolectica Argentina SA yang dibentuk tahun 1994. Pusat nuklir pertama Argentina, yang juga pertama di Amerika Latin adalah Atucha I yang mulai bekerja tahun 1974, proyek ini berkembang dengan dibangunnya Atucha II di tempat yang sama. Ruben menyatakan bahwa Argentina ingin meningkatkan pengembangan tenaga nuklir untuk menggantikan tenaga fossil yang persediaannya hampir habis. Ruben kemudian meyakinkan mahasiswa yang banyak menanyakan apakah perkembangan nuklir ini bersifat damai dengan pemaparan bahwa proyek pengembagan ini bersifat damai karena Argentina telah menandatangani NPT (Nuclear Non Proliferation Treaty). Mahasiswa FISIP kemudian melontarkan pertanyaan mengenai prospek kerjasama dan hubungan bilateral antara Argentina dan Indonesia. Duta Besar kemudian menyatakan bahwa kesempatan kerjasama antara Indonesia dan Argentina sangat besar, terutama di bidang ekonomi dan energi. Setelah sesi pertanyaan berakhir, kuliah umum ini ditutup dengan penyerahan plakat.