PKM – “Pemuda Pengawal Demokrasi”

Pembekalan Peran Pemuda pada Demokrasi dalam Rangka Persiapan Pilkada 2015 di Kecamatan Pondok Aren Tangerang Selatan

Demokrasi merupakan salah satu bahasan penting dalam perkembangan studi hubungan internasional. Demokrasi adalah sebuah gagasan bermasyarakat yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan (kekuasaan), di mana tidak ada satu pihak pun yang boleh melakukan tindakan politik atas nama rakyat tanpa persetujuan rakyat yang mendelegasikan kekuasannya. Dalam jalannya proses demokrasi tersebut terdapat elemen-elemen yang menjadi faktor pendukung tolak ukur keberhasilannya, salah satunya adalah pemuda. Oleh karena itu, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Budi Luhur bermaksud untuk mempersiapkan pemuda dalam menghadapi pilkada serentak yang akan dilakukan pada tahun ini dan tahun depan. Hal ini diwujudkan dengan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Kecamatan Pondok Aren Tangerang Selatan pada 28 Agustus 2015. Kegiatan PKM ini berbentuk pembekalan mengenai peran pemuda dalam mengawal jalannya demokrasi. Para pemuda disini diwakili oleh pemuda-pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Sasana Krida yang berlokasi di Jl. Kemajuan 27A, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

PPD1Dalam kegiatan ini Dekan FISIP Denik Iswardani Witarti sebagai narasumber utama memberikan penyuluhan mengenai nilai-nilai demokrasi kepada pemuda di Karang Taruna Sasana Krida. Inti dari penyampaian narasumber adalah bagaimana seharusnya peran pemuda dalam mengawasi jalannya proses demokrasi di Indonesia. Pemuda adalah agen perubahan (agent of change) yang sudah memperjuangkan reformasi dan demokrasi di Indonesia, oleh karena itu pemuda berperan besar di dalam momentum yang menentukan tidak hanya kepala negara tetapi juga para wakil rakyat yang akan duduk di lembaga legislatif (DPR) ini. Tentunya menjadi masalah kita bersama, ketika banyak para ahli politik membayangkan pada pemilu daerah angka golongan putih (golput) akan mengalami kenaikan signifikan karena masyarakat sudah tidak percaya terhadap partai politik dan pejabat publik. Hal ini terlihat dari angka golput Pemilu legislatif (mulai dari tahun 1955 hingga tahun 2014) yang terus meningkat secara signifikan. Oleh karena itu pemateri menyampaikan bahwa peran pemuda dalam mengurangi angka golput sangat besar. Pada sesi tanya-jawab, beberapa pemuda menanyakan mengenai tata cara keterlibatan pemuda dalam mengawal jalannya pilkada dan pemilu serta golongan putih (golput) yang jumlahnya naik secara signifikan. PPD2Terlihat bahwa pengetahuan pemuda dalam nilai-nilai demokrasi dan perannya dalam mengawal proses pemilu sangat minim. Oleh karena itu, narasumber memberikan penjelasan yang terkait dengan hal tersebut dengan memberikan contoh-contoh yang konkrit dan dapat diterima dengan baik oleh pemuda. Dengan ini diharapkan partisipasi pemuda akan meningkat dan kontrol sosial terhadap jalannya pilkada serentak akan tetap terjaga dengan baik.

Tags: ,

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.