The United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP) menyelenggarakan “Trade & Investment Week 2015″ tanggal 1-6 November 2015 di Bangkok. Kegiatan yang berlangsung setiap 2 tahun ini mengundang perwakilan resmi pemerintah dan para pemangku kepentingan lain untuk mendiskusikan isu-isu penting berkenaan dengan pembuatan kebijakan perdagangan dan investasi di kawasan Asia Pasifik. Dalam pertemuan UNESCAP ini, perwakilan negara yg hadir berusaha mencari jalan keluar dan berkolaborasi utk mengatasi kondisi perdagangan dan investasi di Asia Pasifik yg sedang lesu.
Program studi Hubungan Internasional, FISIP Universitas Budi Luhur (UBL) mendapat kesempatan mengirimkan 3 mahasiswanya sebagai peninjau (observer) dalam sidang tersebut. Menurut pihak KBRI Bangkok, FISIP UBL adalah kampus pertama yang menjadi peninjau dalam sidang UNESCAP. Executive Secretary UNESCAP, Dr Shamsad Akhtar yang ditemui memberikan apresiasi terhadap minat para mahasiswa untuk menambah wawasan. Para mahasiswa yang mengikuti sidang di kursi peninjau, belajar langsung mengenai prosedur dan mekanisme sidang. Mereka juga mengamati bagaimana dialog yang terjadi selama sidang berlangsung.
Selain ke UNESCAP, para mahasiswa juga berkunjung ke International Diplomacy and Internasional Studies (IDIS), Rangsit University. Dekan FISIP UBL, Denik Iswardani Witarti, Ph.D yg mendampingi mahasiswa mengatakan bahwa kunjungan ke Bangkok ini bertujuan memberi pengalaman kepada mahasiswa Hubungan Internasional utk terlibat langsung dalam sidang di PBB. Diskusi antara FISIP UBL dengan IDIS ini memajukan second track diplomacy antara Indonesia dengan Thailand. Mahasiswa yang turut hadir dalam diskusi berasal dari 3 negara yaitu Indonesia, Thailand dan Myanmar. Mereka saling bertukar pengalaman. Kedua pihak sepakat utk memajukan Kegiatan akademik demi membantu pemerintah untuk mengatasi permasalahan bersama menyambut ASEAN Community yg akan segera diberlakukan di bulan Desember tahun ini.
LINK Terkait: