JAKARTA (Budi Luhur) – Dosen FISIP UBL goes to school! Kali ini, Tim Dosen PKM Kriminologi mengadakan kegiatan Sosialisasi Dampak dan Pencegahan Cyber Bullying Terkait Dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik pada Rabu 17 Februari 2016. Lokasi pelaksanaan bertempat di SMA Islam Harapan Ibu, Pondok Pinang. Acara diikuti sekitar 70 peserta dari kelas X hingga XII, baik peminatan IIS dan MIA dan beberapa guru. Acara berlangsung dalam format talk show interaktif melalui pemaparan mengenai berbagai fenomena cyber bullying di Indonesia.
Tema tersebut diangkat sebagai bentuk pencegahan dan penanggulangan kebebasan individu dalam berkomunikasi di dunia maya. Kemudahan akses di media sosial memberikan kebebasan setiap individu untuk mencurahkan perasaan melalui pesan teks ataupun gambar. “Setiap informasi dapat dengan mudah diakses oleh siapa pun yang terhubung dengan internet. Akibatnya segala informasi di internet tidak lagi menjadi ranah privasi seseorang namun direlakan untuk menjadi bahan konsumsi umum. Aksi dan reaksi di media sosial menjadi kebebasan setiap individu untuk menyuarakan pendapatnya,” buka Lucky Nurhadiyanto, M.Si., mengawali talk show.
Dampak cyber bullying dapat menimpa pelaku, korban dan saksi. Perilaku agresif, tekanan psikologis hingga ancaman menghantui orang-orang yang terlibat dalam praktik cyber bullying. Untung Sumarwan, M.Si., memandu sesi diskusi dengan prolog, “Berdasarkan dampak yang mungkin ditimbulkan maka pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mendeteksi terlebih dahulu kecenderungan cyber bullying. Selain itu, penanaman pemahaman terhadap etika dalam penggunaan media sosial dan bonding keluarga memiliki peran vital mencegah cyber bullying.” Sosialisasi ini turut memberikan tips dan konsultasi bagi para peserta yang pernah atau telah mengalami cyber bullying.
Kegiatan sosialisasi ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya secara khidmat bersama seluruh peserta. Selanjutnya, sambutan dari Kepala SMA Islam Harapan Ibu, Hj. Neneng Junaisih, S.Pd., untuk membuka acara. “Kemajuan teknologi menjadikan bullying tidak lagi dilakukan dengan cara-cara yang biasa. Ternyata kini ada cyber bullying. Melalui sosialisasi ini diharapkan mampu memberi pemahaman baru mengenai bullying. Tidak hanya kepada para siswa, namun juga agar guru-guru dapat terus up date dengan perkembangan siswa didik. Ke depan kerjasama seperti ini perlu lebih diintensifkan dalam rangka kemajuan bersama,” tutup Hj. Neneng Junaisih, S.Pd.
