Mahasiswa harus mengembangkan kemampuannya melalui proses pembelajaran. Tidak hanya pengetahuan di bangku kuliah (hard skill) tetapi juga pengembangan kemampuan lain yang berkaitan dengan ketrampilan (soft skill) secara maksimal.
“Fotography salah satu dari soft skill yang berpotensi dikembangkan. Saat mahasiswa lulus dan memasuki dunia kerja, tidak akan ditanyakan teori-teori yang dikuasai apa, tetapi yang ditanya kalian bisa apa,” kata Dekan Fisip Universitas Budi Luhur (UBL) Fahlesa Munabari, Ph.D pada Coaching Photography Criminology, Rabu (11/5)
Kegiatan yang menghadirkan pembicara dari Nikon Team memberi pemahaman tentang teknik-teknik dasar fotograpi kepada mahasiswa. “Hasil foto tidak hanya dipengaruhi oleh faktor kemampuan tetapi juga karena alat, keadaan sekitar, ketrampilan dan masih banyak faktor lainnya,” kata Ajie Lubis dari
Nikon Team.
Ajie memberikan beberapa contoh pengambilan gambar dengan berbagai kondisi dan memberikan ulasan seta teknik-tekniknya. Pemilik Ajielubis School of photography itu juga mempraktikkan teknik dan contoh-contoh pengambilan foto dengan model mahasiswa peserta coaching sekaligus menampilkan
hasilnya kepada peserta.
Luhur Budiawan, salah satu peserta coaching yang sempat menjadi ‘model’ untuk contoh pemotretan mengaku mendapat wawasan mengenai fotography meskipun hanya berlangsung beberapa saat. Luhury yang berbadan besar selama ini merasa kesulitan untuk mensiasati agar penampilannya terlihat ideal dan tidak terlihat gemuk dalam foto. Dari hasil fotonya, mahasiswa semester IV Program Studi Kriminologi itu tampak lebih ramping.
“Lumayan dengan teknik foto yang diajarkan paling tidak berat badan saya sudah seperti turun tujuh kilo dan ramping,” kelakarnya.(*)
