[:en]FISIP SEMINAR SERIES (KRIMINOLOGI) “PERAN KEDOKTERAN FORENSIK DALAM KRIMINOLOGI”
Pada hari Rabu, 22 Februari 2016, FISIP, UBL kembali menyelenggarakan FISIP Seminar Series oleh Prodi Kriminologi untuk kedua kalinya. Acara ini berlangsung di Ruang Teater UBL dengan dihadiri lebih dari 200 mahasiswa/i FISIP dan juga mahasiswa/i perwakilan Kriminologi UI.
Mengambil tema “Peran Kedokteran Forensik dalam Kemajuan Kriminologi”, Prodi Kriminologi mengundang Prof. Dr. Budi Sampurna, SH., DFM., SpF. (K), Sp.KP yang merupakan Guru Besar FK, UI. Acara ini juga dihadiri oleh Dekan FISIP, Fahlesa Munabari, Ph.D; Kaprodi Kriminologi, Untung Sumarwan, M.Si serta dosen-dosen FISIP lainnya.
Kegiatan ini dibuka oleh Dekan FISIP, dengan mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. Budi Sampurna, panitia dan mahasiswa/i FISIP atas kehadirannya pada Seminar Series kali ini. Beliau menyampaikan bahwa seminar ini sangat berguna untuk Prodi Kriminologi.
“FISIP UBL berkomitmen tinggi untuk mendukung kegiatan belajar mengajar Prodi Kriminologi UBL. Tujuan seminar series ini adalah untuk menambah dan mengupdate wacana-wacana dan ilmu pengetahuan aktual seputar Kriminologi” ujarnya.
Prof. Dr. Budi Sampurna, dalam pemaparannya menjelaskan dasar-dasar forensik dan juga mengenai kedokteran forensik. Beliau menjelaskan bahwa forensik tidak hanya menangani orang mati tetapi juga orang hidup. Semua kasus korban kekerasan yang tiba di rumah sakit adalah pekerjaan forensik. Khususnya pada kekerasan anak, perempuan, KDRT dan juga kekerasan seksual.
“Pada intinya forensik berfungsi untuk mencari kebenaran bukan keadilan (hukum). Untuk mencari kebenaran pun tidaklah mudah, kebenaran mempunyai banyak variasi yang mempunyai banyak kemungkinan, jadi tidak ada kebenaran 100%. Variasi tersebut sangat bermanfaat untuk mempermudah proses hukum, yang memungkinkan lebih kuat/benar dalam suatu perkara.” paparnya.
Prof. Budi menjelaskan ilmu forensik sebetulnya bekerja keras untuk mencari metode dan teknik pembuktian serta menemukan bukti secara lebih akurat dalam rangka mempertinggi tindak kepastian yang ingin dicapai sehingga kebenaran yang hakiki bisa didekati.
Beliau juga menjelaskan perkembangan forensik dan teknis kedokteran forensik dalam menjalani proses pemeriksaan.
“Dulu pemeriksaan DNA satu kali pemeriksaan membutuhkan waktu dua minggu, sekarang untuk pengidentifikasi korban kecelakaan untuk kasus seperti jatuhnya pesawat Sukhoi, semua korban teridentifikasi dengan cepat dengan waktu hanya 1 hari.” ujarnya.
Kaprodi Kriminologi, Untung Sumarwan, M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa seminar ini adalah wadah mahasiswa untuk meningkatkan karakter dan bekal mahasiswa untuk tau akan gambaran ilmu-ilmu baru dan di dunia kerja nanti.[:]