Kuliah Umum Perdana Prodi HI “Peran Diplomasi Parlemen Indonesia” dari BKSAP, DPR, RI

[:en]Sebagai menyambut mahasiswa baru Prodi HI, FISIP UBL mengadakan Kuliah Umum yang bertemakan “Peran Diplomasi Parlemen Indonesia”, di Teater UBL, Rabu (13/09/2017). Menghadirkan Annisa Mariana, M.Si dari Tenaga Ahli Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI.

Kegiatan ini dimoderatori oleh Dekan FISIP, Fahlesa Munabari, Ph.D. Hadir Duta Besar Sunten Z. Manurung, Staf Ahli Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti; Sekprodi HI, Elistania, M.Si; dan dosen-dosen HI. Dihadiri juga oleh lebih dari 250 mahasiswa Universitas Budi Luhur.

Dalam sambutannya Bapak Sunten mengapresiasi kehadiran pembicara kali ini untuk memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai diplomasi untuk menghadapi tantangan kedepan setelah lulus perkuliahan. Dekan FISIP, juga menambahkan kesempatan perdana ini harus dimanfaatkan mahasiswa baru untuk mengenal diplomasi.

“Ini merupakan pengalaman yang mendapatkan ilmu dari prakisi langung. Tidak hanya diplomat yang identik dengan pemerintahan (Kementerian Luar Negeri) tetapi DPR juga memiliki peran yang sama dalam diplomasi.” Ujarnya

Dalam pemaparannya, Annisa menyampaikan bahwa kenyataannya banyak peran parlemen dalam diplomasi. Hal ini dilatarbelakangi karena adanya era globalisasi yaitu membawa negara pada situasi dan kepentingan yang saling tergantung. Beragam isu telah memiliki titik persinggungan antara nasional dan luar negeri yang kemudian mengharuskan parlemen untuk memiliki pola pikir globa dalam isu-isu terkait. Seperti, kejahatan transnasional, polusi lintas batas, lingkungan hidup, dll.

“Parlemen juga adalah diplomat yang terpilih secara demokratis. Perannya dalam diplomasi internasional sangat penting sebagai salah satu alternatif multi-track diplomacy. Maka dari itu harus ada sinergi yang baik antara pemerintah dan parlemen yang akan menunjang posisi tawar Indonesia di kancah internasional” paparnya

Annisa juga menyatakan bahwa memang banyak tantangan DPR dalam diplomasi, seperti memaksimalisasi hasil knowledge gathering dan lesson learned yang diperoleh dalam beragam aktivitas internasional anggota DPR dalam berbagai forum, memperkuat komitmen DPR dalam menjalin konak bilateral untuk kemanfaatan negara, dan juga memperbaiki persepsi publik akan aktivitas luar negeri DPR.

[:ID]Sebagai menyambut mahasiswa baru Prodi HI, FISIP UBL mengadakan Kuliah Umum yang bertemakan “Peran Diplomasi Parlemen Indonesia”, di Teater UBL, Rabu (13/09/2017). Menghadirkan Annisa Mariana, M.Si dari Tenaga Ahli Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI.

Kegiatan ini dimoderatori oleh Dekan FISIP, Fahlesa Munabari, Ph.D. Hadir Duta Besar Sunten Z. Manurung, Staf Ahli Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti; Sekprodi HI, Elistania, M.Si; dan dosen-dosen HI. Dihadiri juga oleh lebih dari 250 mahasiswa Universitas Budi Luhur.

Dalam sambutannya Bapak Sunten mengapresiasi kehadiran pembicara kali ini untuk memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai diplomasi untuk menghadapi tantangan kedepan setelah lulus perkuliahan. Dekan FISIP, juga menambahkan kesempatan perdana ini harus dimanfaatkan mahasiswa baru untuk mengenal diplomasi.

“Ini merupakan pengalaman yang mendapatkan ilmu dari prakisi langung. Tidak hanya diplomat yang identik dengan pemerintahan (Kementerian Luar Negeri) tetapi DPR juga memiliki peran yang sama dalam diplomasi.” Ujarnya

Dalam pemaparannya, Annisa menyampaikan bahwa kenyataannya banyak peran parlemen dalam diplomasi. Hal ini dilatarbelakangi karena adanya era globalisasi yaitu membawa negara pada situasi dan kepentingan yang saling tergantung. Beragam isu telah memiliki titik persinggungan antara nasional dan luar negeri yang kemudian mengharuskan parlemen untuk memiliki pola pikir globa dalam isu-isu terkait. Seperti, kejahatan transnasional, polusi lintas batas, lingkungan hidup, dll.

“Parlemen juga adalah diplomat yang terpilih secara demokratis. Perannya dalam diplomasi internasional sangat penting sebagai salah satu alternatif multi-track diplomacy. Maka dari itu harus ada sinergi yang baik antara pemerintah dan parlemen yang akan menunjang posisi tawar Indonesia di kancah internasional” paparnya

Annisa juga menyatakan bahwa memang banyak tantangan DPR dalam diplomasi, seperti memaksimalisasi hasil knowledge gathering dan lesson learned yang diperoleh dalam beragam aktivitas internasional anggota DPR dalam berbagai forum, memperkuat komitmen DPR dalam menjalin konak bilateral untuk kemanfaatan negara, dan juga memperbaiki persepsi publik akan aktivitas luar negeri DPR.

[:]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.