Tolak Atas Aksi Teror, Mahasiswa Universitas Budi Luhur gelar Aksi Keprihatinan Menolak Terorisme

[:en]

JAKARTA –  Aksi kekerasan atas nama agama atau ideologi kembali mengguncang Indonesia.

Meresponi aksi tersebut, Universitas Budi Luhur melakukan kampanye anti-terorisme di depan kampus pada hari Jumat (18/05/2018) pukul 18.30 WIB untuk menyatakan sikapnya atas aksi kekerasan dan pengeboman di Mako Brimop, pengeboman di tiga gereja berbeda di Surabaya, dan penyerangan di Polda Riau.

Aksi kampanye ini tergabung mulai dari BEM, Ormawa, UKM, dan perwakilan mahasiswa lintas fakultas, serta beberapa pejabat kampus Universitas Budi Luhur. Adapun rangkaian kegiatan yaitu pemberian takjil gratis, orasi dari perwakilan mahasiswa, dan pementasan music.

Dengan berpakaian serba putih, perwakilan mahasiswa berorasi dengan membawa poster-poster yang berisi kecaman terhadap aksi terorisme. Isinya menyatakan dukungan atas upaya penegak hukum dan pemerintah melawan dan menumpas aksi teror hingga membasmi ke akar-akarnya, mendukung pihak berwenang untuk melakukan tindakan politik dan hukum dengan tetap memperhatikan Hak Asasi Manusia, mengajak seluruh mahasiswa dan masyarakat di lingkungan Universitas Budi Luhur untuk tidak takut dan tidak terprovokasi dengan isu SARA.

Universitas Budi Luhur juga menegaskan bahwa mahasiswa Universitas Budi Luhur bebas dari ajaran radikalisme yang mengatasnamakan agama atau ideologi tertentu. Perguruan tinggi berperan dalam upaya kontra radikalisasi yang menyerang mahasiswa. Faktanya kelompok yang rentan terhadap radikalisasi adalah anak muda yang sedang mencari identitas diri, termasuk mahasiswa. Menurut Badan Intelejen Nasional (BIN), terdapat 38 persen mahasiswa berpaham radikal. Maka dari itu, Universitas Budi Luhur berkomitmen selalu membawa ide-ide keluhuran budi, Pancasila, nasionalisme di dalam mata kuliah dan kegiatan-kegiatan mahasiswa.

Tidak hanya itu, didalam kampanye ini gelar penyalaan ratusan lilin sebagai bentuk rasa duka dan belangsungkawa kepada seluruh korban.[:ID] 

JAKARTA –  Aksi kekerasan atas nama agama atau ideologi kembali mengguncang Indonesia.

Meresponi aksi tersebut, Universitas Budi Luhur melakukan kampanye anti-terorisme di depan kampus pada hari Jumat (18/05/2018) pukul 18.30 WIB untuk menyatakan sikapnya atas aksi kekerasan dan pengeboman di Mako Brimop, pengeboman di tiga gereja berbeda di Surabaya, dan penyerangan di Polda Riau.

Aksi kampanye ini tergabung mulai dari BEM, Ormawa, UKM, dan perwakilan mahasiswa lintas fakultas, serta beberapa pejabat kampus Universitas Budi Luhur. Adapun rangkaian kegiatan yaitu pemberian takjil gratis, orasi dari perwakilan mahasiswa, dan pementasan music.

Dengan berpakaian serba putih, perwakilan mahasiswa berorasi dengan membawa poster-poster yang berisi kecaman terhadap aksi terorisme. Isinya menyatakan dukungan atas upaya penegak hukum dan pemerintah melawan dan menumpas aksi teror hingga membasmi ke akar-akarnya, mendukung pihak berwenang untuk melakukan tindakan politik dan hukum dengan tetap memperhatikan Hak Asasi Manusia, mengajak seluruh mahasiswa dan masyarakat di lingkungan Universitas Budi Luhur untuk tidak takut dan tidak terprovokasi dengan isu SARA.

Universitas Budi Luhur juga menegaskan bahwa mahasiswa Universitas Budi Luhur bebas dari ajaran radikalisme yang mengatasnamakan agama atau ideologi tertentu. Perguruan tinggi berperan dalam upaya kontra radikalisasi yang menyerang mahasiswa. Faktanya kelompok yang rentan terhadap radikalisasi adalah anak muda yang sedang mencari identitas diri, termasuk mahasiswa. Menurut Badan Intelejen Nasional (BIN), terdapat 38 persen mahasiswa berpaham radikal. Maka dari itu, Universitas Budi Luhur berkomitmen selalu membawa ide-ide keluhuran budi, Pancasila, nasionalisme di dalam mata kuliah dan kegiatan-kegiatan mahasiswa.

Tidak hanya itu, didalam kampanye ini gelar penyalaan ratusan lilin sebagai bentuk rasa duka dan belangsungkawa kepada seluruh korban.[:]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.