Pada Jum’at, 10 Januari 2025, Dosen dan Mahasiswa Program Studi HI menyelenggarakan puncak kegiatan “Conflict Nexus: Discovering Pathways to Solve Challenges Together“. Conflict Nexus 2025 sebuah proyek kolaborasi lintas mata kuliah dan melibatkan kolaborasi dengan mahasiswa dari beragam disiplin. Pada Semester Gasal Tahun Ajaran 2024/2025, Conflict Nexus 2025 menjadi wadah ujian akhir semester bagi peserta 3 (tiga) mata kuliah di Program Studi HI dan Program Studi Ilmu Komunikasi untuk menunjukkan kompetensinya setelah melalui satu semester pada mata kuliah masing-masing. Ketiga mata kuliah tersebut adalah: Resolusi Konflik (HI), Diplomasi Multitrack & Pop Culture (HI), dan Produksi Konten Kreatif (Ilmu Komunikasi). Secara organik, peserta ketiga mata kuliah bekerjasama mendesain dan membangun dua buah bentuk proyek kolaboratif: gamifikasi edukasi nilai-nilai keluhuran budi dan video kreatif mengenai edukasi nilai-nilai tersebut.
Pada pelaksanaan kegiatan puncak, Conflict Nexus 2025 menyatukan mahasiswa panitia dan peserta dari seluruh Fakultas yang diperkaya oleh kehadiran mahasiswa Beasiswa Nusantara, serta partisipasi rekan-rekan mahasiswa Laboratorium Media Komunikasi yang menjadi supporting committee utama dalam hal dokumentasi, dengan total lebih dari 120 mahasiswa. Keberagaman peran, latar belakang, gender, serta disiplin ilmu menjadi fondasi utama dalam memperkuat kolaborasi yang ditopang oleh keluhuran budi, nilai-nilai toleransi, kebersamaan, semangat kerja sama, serta perdamaian yang bersifat universal.
Beberapa fasilitas kegiatan kolektif mahasiswa yang tersedia di Universitas Budi Luhur menjadi lokasi utama proyek ini: Ruang Theater, Ruang Kelas Tematik (R. 6.1.1 dan 6.1.2), Creative Corners, The Gade Creative Lounge, dan Selasar Unit 6 Lantai 1. Penggunaan beragam fasilitas memungkinkan para peserta kelas yang telah melalui pendampingan dosen selama beberapa minggu untuk menyelenggarakan beragam metode pelatihan nilai-nilai perdamaian bagi para peserta kegiatan puncak Conflict Nexus. Selain paparan singkat mengenai nilai-nilai pendukung pembentukan pola pikir damai, metode utama pelatihan dijalankan melalui gamifikasi, dan melibatkan perpindahan fisik yang mendorong peserta untuk melatih raga dengan berjalan kaki dari satu fasilitas ke fasilitas yang lain.
Sesi Pembukaan dimulai pukul 09.10 WIB di Ruang Theater yang difokuskan untuk memberikan ruang bagi anggota kelompok yang beragam untuk saling mengenal dan mengakrabkan diri, pengantar dari tim dosen pengampu mata kuliah, serta penjelasan prosedur permainan secara holistik. Peserta yang telah dikelompokkan kepada 8 kelompok kemudian dibagi kepada 4 rombongan dan diarahkan oleh para LO untuk menuju pos-pos permainan secara paralel dalam 4 ronde. Conflict Nexus 2025 menghadirkan tim mahasiswa fasilitator dengan jumlah fasilitator yang efektif efisien pada setiap pos-pos permainan untuk memberikan pelayanan maksimal kepada sejumlah kelompok mahasiswa yang berkompetisi pada setiap rondenya.
Ruang Kelas Tematik 6.1.1 yang aktif sejak Semester ini menjadi arena permainan Human Knots. Pada permainan ini, nilai-nilai utama yang telah dipelajari oleh mahasiswa fasilitator melalui mata kuliah dan dibagi kepada peserta adalah pentingnya komunikasi efektif dan ketegasan dalam pengambilan keputusan.
Ruang Idea yang terletak di area Creative Corners di Unit 1 menjadi arena permainan Guess The Word. Melalui permainan ini, peserta dilatih kemampuan kognitif dan nilai-nilai perdamaian dalam mendeskripsikan sesuatu dan menangkap informasi mengenai hal tersebut.
Selasar Unit 6 Lantai 1 menjadi arena bagi peserta untuk menjalankan permainan Navigating the Storm. Peserta bukan hanya dihadapkan kepada peta dunia dengan desain yang ceria, tetapi juga tanggung jawab dan disiplin dalam rangka mendapatkan harta karun di negara tujuan.
The Gade Creative Lounge yang berada di Lantai 2 menjadi arena Peace Tower. Dalam permainan ini, peserta mendapatkan pelatihan kerja sama dan sportivitas dengan desain permainan yang tidak jarang menguji kesabaran peserta.
Dalam 4 permainan yang dilaksanakan secara paralel tersebut, kedua kelompok peserta yang bersaing secara berhadapan langsung dalam mengumpulkan poin di 4 pos permainan. Namun, pada permainan terakhir, kedua kelompok tersebut disatukan menjadi 1 entitas memperebutkan poin yang cukup besar, bersaing dengan 3 rombongan mahasiswa lainnya. Permainan ke-5 diselenggarakan di Selasar Unit 6 Lantai 1. Desain sedemikian rupa berupaya untuk melatih peserta dalam memandang positif upaya pencapaian tujuan bersama melalui kerja sama meskipun hubungan di antara kedua kelompok didasarkan pada hubungan yang bersifat kompetitif di 4 permainan sebelumnya. Oleh itu, permainan Puzzle Changer yang tiap kelompok besarnya menjadi beranggotakan 10 orang, tidak hanya melatih fleksibilitas/kelincahan peserta menghadapi berbagai konteks dalam masyarakat heterogen, tetapi juga ketekunan dalam berkontribusi untuk mencapai tujuan bersama.
Conflict Nexus 2025 kemudian ditutup dengan pengumuman pemenang serta kesimpulan dari tim dosen pengampu. Rombongan pertama yang berisikan Kelompok B dan A yang terdiri atas mahasiswa perwakilan 3 Fakultas dan Beasiswa Nusantara memenangkan tempat pertama dan kedua. Kelompok G yang berisikan perwakilan dari 5 Fakultas dan Beasiswa Nusantara memenangkan tempat ketiga. Perwakilan tim dosen kemudian melakukan uji kenal peserta terhadap anggota kelompoknya dalam rangka memastikan salah satu tujuan kegiatan dapat tercapai dengan baik. Kegiatan puncak Conflict Nexus 2025 kemudian diakhiri dengan foto bersama dan pengumpulan umpan balik dari peserta.
Apresiasi terbesar Prodi HI atas keberkenanan seluruh Fakultas, Pusat Pengembangan Kebudiluhuran, Forum Komunikasi Beasiswa Nusantara berpartisi aktif dalam kegiatan pelatihan ini. Seluruh tim penyelenggara juga menyampaikan terima kasih terbesar atas bantuan dan dukungan Direktorat Keuangan, Administrasi Umum, Administrasi Akademik, Teknologi Informasi, Teknisi, dan utamanya Laboratorium Media Komunikasi. Ke depannya, bersar harapan kami kegiatan ini dapat mendorong pengembangan kolaborasi yang lebih efektif dan matang dalam rangka membangun masyarakat cerdas dan berbudi luhur yang aktif dan kontributif mencapai tujuan baik yang dicitakan bersama.
