6 Januari 2025 menjadi salah satu tanggal penting dalam lini masa proses pematangan metode pembelajaran kolaboratif Prodi HI dalam pembangunan kapasitas dan kapabilitas komunitas melalui proyek kemanusiaan, pengabdian pada masyarakat. Tim dosen dan mahasiswa mata kuliah tingkat atas—Sustainable Development, Kebangkitan the Global South, Kajian Kontemporer Kawasan Asia Timur, Politik Bisnis Internasional, dan IR & Entrepreneurship 4.0—membentuk 7 proyek akhir Semester Gasal 2024/2025. Kelima mata kuliah tingkat atas ini memiliki irisan capaian pembelajaran yang dapat terintegrasi melalui bentuk kegiatan pembelajaran berbasis studi kasus dan proyek. Tujuan utamanya adalah memberikan ruang bagi perwujudan kompetensi calon lulusan Prodi HI yang mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan berkaitan dengan peningkatan kapasitas dan kapabilitas kewirausahaan yang menopang pembangunan berkelanjutan, dengan memperhatikan karakter dan kearifan lokal utamanya di negara-negara berkembang, yang tetap inklusif dan lincah dalam berkaca pada pelajaran baik di negara-negara maju dan industri baru utamanya di wilayah Asia Timur, dan dalam menghadapi tatanan politik ekonomi internasional yang semakin dinamis.
Mahasiswa tingkat atas peserta proyek kolaboratif ini berjumlah 38 orang dan telah mendapatkan pengetahuan interdisipliner di mata kuliah-mata kuliah yang mereka ambil. Tidak semua dari 38 orang tersebut mengambil kelima mata kuliah kolaboratif. Karakter proyek akhir yang bersifat kolaboratif adalah yang kemudian mendorong terbentuknya sebuah model penguasaan pengetahuan interdisipliner secara kolektif. Secara kolektif, kelima mata kuliah selama setengah semester telah membekali mahasiswa dengan prinsip-prinsip asas dalam pembangunan berkelanjutan, pengetahuan mengenai kearifan lokal serta karakter negara-negara maju dan berkembang di kawasan Asia Timur dan Negara-negara Selatan, keterampilan pengolahan sederhana sampah rumah tangga, prinsip-prinsip asas mengenai ekonomi sirkular, kelincahan memahami konstelasi politik bisnis pada level internasional, dan keterampilan membangun kewirausahaan sosial berbasis teknologi. Berbekal proses tersebut, proses pendalaman kompetensi berlangsung secara integratif lintas matkul secara aplikatif dan intensif dibimbing oleh tim dosen kelima mata kuliah dalam 6 pekan terakhir perkuliahan. Muaranya adalah pembentukan model sociopreneurship dan/atau technopreneurship yang dikemas untuk mencakup aspek keberlanjutan dengan memperhatikan dan memberikan ruang bagi kearifan lokal serta kemitraan inklusif, yang siap dalam menghadapi persaingan politik ekonomi dan bisnis pada level global.
Salah satu muara berupa proyek yang digagas dan dijelaskan dalam rilis ini adalah program literasi dan keterampilan pengolahan sampah bernilai ekonomi, di Lapak Pemulung, Setu Pamulang. Dalam proyek “Pemulung Berdaya, Anak Berkarya: Ekspresi Kreativitas Melalui Seni” ini, Prodi HI bermitra bersama Bank Sampah Budi Luhur dalam hal penyediaan peralatan pelatihan, dan dengan Komunitas SciFun yang telah sejak lama mendampingi edukasi anak-anak para keluarga yang tinggal di kawasan tersebut. Proyek kolaboratif dijalankan dengan menggunakan metode paparan, pelatihan pembuatan gantungan kunci berbasis sachet minuman, dan gamifikasi. Melalui keseluruhan rangkaian penyelenggaraan proyek ini, tim dosen, mahasiswa, mitra, dan masyarakat sasaran telah saling mengisi ruang-ruang kosong yang menjadi tantangan perwujudan pembangunan berkelanjutan secara inklusif dan komprehensif. Proyek ini telah membuka ruang bagi kekuatan setiap pihak untuk dapat membantu menghadapi tantangan bersama, dan secara bersama-sama juga dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Poin 4 tentang pendidikan berkualitas, Poin 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, dan Poin 13 tentang perubahan iklim.
Dalam kegiatan puncak, program edukasi literasi dan ekonomi sirkular sederhana telah melibatkan sekitar 30 anak usia 4 – 14 tahun. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa semangat belajar keterampilan dasar seperti baca, menulis, dan berhitung para peserta tidak dapat dipandang sebelah mata dan justru memunculkan optimisme bahwa pendidikan yang berkualitas dapat diupayakan untuk semakin inklusif. Para peserta aktif dan giat dalam memahami materi serta mengikuti pelatihan yang diberikan. Hal ini menjadi contoh baik (good lesson) dari upaya yang tidak pernah berhenti dengan terus berkolaborasi untuk saling mengisi jarak/lubang yang menyebabkan jarak dan segmentasi di dalam masyarakat.
38 Mahasiswa bersama Tim Dosen Pembina Proyek Kolaboratif (Elistania, Denada F. L. Gaol, Arin Fithriana, dan Tulus Yuniasih) dalam Diseminasi Hasil Proyek Akhir Kolaboratif “#IR4HumanIty 2025: Developing Youths, Human Agency for Future Inclusive Sociotechnopreneurs”
Pemilihan bentuk luaran mata kuliah berupa proyek akhir kolaboratif yang berlandaskan nilai-nilai keluhuran budi memang secara prinsipil berusaha untuk menjadi salah satu pendukung upaya bersama untuk perubahan pola pikir masyarakat yang pesimis dan skeptis terhadap semangat dan kapabilitas beberapa kelompok masyarakat termarjinalisasi. Oleh itu, apresiasi terbesar bagi pihak-pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini: SciFun dan Bank Sampah Budi Luhur, Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti dan Direktorat Keuangan, SubDit. Transportasi, dan Kantin UBL. Ke depannya, proyek pengabdian ini diharapkan dapat menjadi basis penguatan kolaborasi pentahelix tidak hanya dalam mengentaskan kemiskinan, keterbatasan akses kepada pendidikan, dan mendorong perilaku produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab, tetapi juga mindset (pola pikir) sempit yang belum dapat melihat kontribusi besar warga Lapak Pemulung, Setu Pamulang untuk pembangunan bangsa, termasuk dalam perekonomian yang berkelanjutan.