Seminar “Indonesia Menyongsong ASEAN Community 2015”

IMG_5250Dalam menghadapi realisasi Asean Economic Community 2015, negara-negara anggota ASEAN termasuk Indonesia harus melakukan upaya guna mempersiapkan diri. Salah satu perangkat yang perlu dipersiapkan adalah pengaturan pemerintah suatu negara melalui peraturan atau kebijakan (policy). Oleh karena itu, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia terus mensosialisasikan pemberlakuan komunitas ASEAN 2015. Upaya sosialisasi yang dilakukan antara lain menggelar kuliah umum dan seminar yang bekerjasama dengan institusi perguruan tinggi. Dalam upaya mewujudkan hal tersebut Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Budi Luhur mengadakan seminar yang bertemakan “Indonesia Menyongsong ASEAN Community 2015” pada tanggal 22 April 2015. Acara ini dibuka oleh sambutan Rektor UBL Prof. Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo, Ph.D yang mengatakan bahwa UBL harus siap menghadapi diberlakukannya ASEAN Community pada tanggal 31 Desember 2015 nanti. Upaya-upaya yang telah dilakukan Universitas Budi Luhur antara lain bekerja sama dengan universitas-universitas di kawasan Asia Tenggara untuk melakukan serangkaian kegiatan, salah satunya adalah “Joint Research”. Berasarkan hal tersebut FISIP meminta tim Fakultas Ekonomi yang telah terlebih dahulu melakukan joint research dengan Hanoi University untuk melakukan presentasi mengenai rencana penelitian pada seminar tersebut.

Acara kemudian dilanjutkan dengan paparan oleh JS. George Lantu, Direktur Kerja Sama Fungsional ASEAN Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan dimoderatori oleh Bapak Yusran, M.Si selaku Kepala Program Studi Hubungan Internasional. Bapak George menyatakan bahwa terdapat begitu banyak tantangan dan peluang bagi Indonesia untuk menyongsong ASEAN Community 2015. Konektivitas masih merupakan tantangan bagi ASEAN. Karena tidak meratanya sumber daya manusia sehingga menimbulkan permasalahan sosial. Salah satu contoh ketika bapak JS George Lantu pergi ke sebuah daerah terpencil dan disuguhi pejabat minuman yang justru berasal dari Filipina, selain itu terdapat permasalahan tersedianya tenaga professional yang kadang tidak tepat dalam menangani permasalahan yang sesuai dangan keahliannya.

Setelah pemaparan dari Bapak George, seminar ini kemudian dilanjutkan dengan pemaparan oleh Ibu S.P. Sunardiyaningsing, MM dan tim mengenai rencana joint research yang akan dilakukan oleh Universitas Budi Luhur dengan Hanoi university. Tim dari Ibu Sunardiyaningsih mengemukakan mengenai penelitian di bidang pengembangan sektor pariwisata antara Indonesia dan Vietnam. Tim peneliti menggunakan Borobudur dan Halong Bay sebagai objek pariwisata yang akan diteliti. Aspek yang akan diteliti adalah apsek SDM, efektivitas iklan, dan kualitas informasi laporan keuangan. Bapak George kemudian memberikan usulan untuk perencanaan kegiatan penelitian ini, antara lain dengan mempertimbangkan kembali objek wisata yang akan diteliti serta rekomendasi kebijakan untuk pengelolaan pariwisata tersebut. Acara kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab oleh mahasiswa yang sebagian besar menanyakan mengenai Foreign Direct Investment dan kesiapan stabilitas perekonomian Indonesia menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.