Staff Ahli Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti juga Dosen HI, FISIP, UBL, yaitu Duta Besar Sunten Z. Manurung pekan lalu memenuhi undangan Kemlu untuk mengikuti Bali Democracy Forum yang bertemakan “Religion, Democracy and Pluralism”, ke IX di Nusa Dua, Bali pada tanggal 8-9 Desember 2016. Beliau adalah satu-satunya perwakilan dari Universitas yang mengikuti forum tersebut.
Bali Democracy Forum (BDF) yang diprakarsai oleh Indonesia pada tahun 2008, merupakan forum antar pemerintah tahunan, inklusif dan terbuka pada perkembangan demokrasi di kawasan Asia Pasifik.
BDF kali ini dihadiri oleh 96 negara dan tokoh dunia seperti Kofi Annan (Kofi Annan Foundation), Ouided Bouchamaoui (pemenang Nobel Perdamaian), dan Surin Pitsuwan (Mantan Sekjen ASEAN).
Indonesia berbagi pengalaman kepada negara lain bahwa, demokrasi, agama dan pluralisme dapat bersinergi. Tema tersebut sangat relevan situasi kawasan dan dunia saat ini.
“Forum ini penting digalakkan karena situasi sekarang kontraproduktif. Seperti yang terjadi di Syria, Lebanon, Turki, kalau kita tidak jaga akan hancur negara-negara ini, termasuk Indonesia. Maka dari itu kita harus memastikan demokrasi berjalan dengan baik” ujarnya.
Forum ini bertujuan mempromosikan dan mendorong kerja sama regional dan internasional di bidang perdamaian dan demokrasi melalui dialog-berdasarkan berbagi pengalaman dan praktik terbaik yang mematuhi prinsip kesetaraan, saling menghormati dan memahami dengan negara-negara peserta.