[:en] Ketua MPR Zulkifli Hasan menegaskan bahwa demokrasi di Indonesia masih dikooptasi oleh pemilik uang. Sayangnya, itu terjadi karena sebagian dari bangsa ini justru menjualnya terlalu murah.
“Masih ada sebagian dari kita yang menjual hak demokrasinya dengan transport, sembako, mie instan, baju, kerudung, hingga akhirnya mendukung bukan orang terbaik,” katanya pada seminar nasional dalam rangka Kriminologi Fair 2017 Universitas Budi Luhur, Jakarta yang digelar Senin (30/10)-(2/11).
Akibat dari semua itu, negara gaduh karena banyak pemimpinnya korupsi. “Bagaimana tidak gaduh kalau dalam satu bulan ada enam kepala daerah terkena OTT,” jelas Zulkifli.
Rakyat hendaknya memilih pemimpin dan juga pejabat hanya tidak hanya cerdas tetapi juga berbudi luhur. Harus melihat dan mengukur, bisakah membawa perubahan dan tidak korupsi. “Karena di Universitas Budi Luhur, saya datang, langsung dari Aceh ke sini. Budi Luhur itu sejalan dengan Pancasila yang mengamanatkan orang untuk berperilaku berbudi luhur. Tidak hanya cerdas tetapi juga berbudi luhur,” kata Zulkifli yang juga Ketua Umum PAN ini.
Zulkifli menambahkan, kalau di negara ini sampai ada orang mati kelaparan, yang harus disalahkan adalah pemerintahnya karena telah melanggar sumpah. “Pajabatnya tidak berbudi luhur, tidak mengamalkan nilai-nilai Pansasila,” tambah Zulkifli yang mengakiri acara dengamendatangi peserta seminar hingga rebutan untuk berselfie berkali-kali itu.
Rektor Universitas Budi Luhur Prof. Dr. sc.agr. Ir.Didik Sulistyanto menegaskan Budi Luhur dan kecerdasan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Menurut Prof. Didik, kecerdasan tanpa budi luhur cenderung menggilas orang lain. Demikian juga berbudi luhur tanpa keceradasan hanya akan menjadi sasaran orang lain.
Sementara itu, Dekan Fisip Universitas Budi Luhur Fahlesa Munabari, P.hD mengatakan Kriminologi Fair 2017 merupakan kegiatan tahunan di Prodi Kriminologi. Kegiatan ini akan terus dilakukan sebagai ajang kreatifitas mahasiswa.(us)[:ID]Ketua MPR Zulkifli Hasan menegaskan bahwa demokrasi di Indonesia masih dikooptasi oleh pemilik uang. Sayangnya, itu terjadi karena sebagian dari bangsa ini justru menjualnya terlalu murah.
“Masih ada sebagian dari kita yang menjual hak demokrasinya dengan transport, sembako, mie instan, baju, kerudung, hingga akhirnya mendukung bukan orang terbaik,” katanya pada seminar nasional dalam rangka Kriminologi Fair 2017 Universitas Budi Luhur, Jakarta yang digelar Senin (30/10)-(2/11).
Akibat dari semua itu, negara gaduh karena banyak pemimpinnya korupsi. “Bagaimana tidak gaduh kalau dalam satu bulan ada enam kepala daerah terkena OTT,” jelas Zulkifli.
Rakyat hendaknya memilih pemimpin dan juga pejabat hanya tidak hanya cerdas tetapi juga berbudi luhur. Harus melihat dan mengukur, bisakah membawa perubahan dan tidak korupsi. “Karena di Universitas Budi Luhur, saya datang, langsung dari Aceh ke sini. Budi Luhur itu sejalan dengan Pancasila yang mengamanatkan orang untuk berperilaku berbudi luhur. Tidak hanya cerdas tetapi juga berbudi luhur,” kata Zulkifli yang juga Ketua Umum PAN ini.
Zulkifli menambahkan, kalau di negara ini sampai ada orang mati kelaparan, yang harus disalahkan adalah pemerintahnya karena telah melanggar sumpah. “Pajabatnya tidak berbudi luhur, tidak mengamalkan nilai-nilai Pansasila,” tambah Zulkifli yang mengakiri acara dengamendatangi peserta seminar hingga rebutan untuk berselfie berkali-kali itu.
Rektor Universitas Budi Luhur Prof. Dr. sc.agr. Ir.Didik Sulistyanto menegaskan Budi Luhur dan kecerdasan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Menurut Prof. Didik, kecerdasan tanpa budi luhur cenderung menggilas orang lain. Demikian juga berbudi luhur tanpa keceradasan hanya akan menjadi sasaran orang lain.
Sementara itu, Dekan Fisip Universitas Budi Luhur Fahlesa Munabari, P.hD mengatakan Kriminologi Fair 2017 merupakan kegiatan tahunan di Prodi Kriminologi. Kegiatan ini akan terus dilakukan sebagai ajang kreatifitas mahasiswa.(us)[:]