Pada Selasa, 10 Juni 2014 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Budi Luhur mengadakan kuliah umum dengan tema “Potensi dan Tantangan Diplomasi RI di Kawasan Eropa Barat” yang diadakan di Perpustakaan lantai 2. Kuliah umum ini dihadiri oleh mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional khususnya mahasiswa yang mengambil Mata Kuliah Politik Luar Negeri dan Diplomasi. Kuliah umum ini berbentuk paparan yang bersifat dua arah dan dibuka oleh ibu Denik Iswardani P,hd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Kuliah umum ini dinarasumberi oleh Bapak Umar Hadi yang merupakan direktur Direktorat Eropa Barat Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Moderator kuliah umum ini adalah Bapak Dubes Sunten Manurung selaku pengampu Mata Kuliah Diplomasi. Kuliah umum dimulai dengan paparan oleh Bapak Umar Hadi mengenai adanya upaya-upaya dari Indonesia dan negara-negara Eropa Barat untuk memperkuat hubungan bilateral sekaligus menyepakati mekanisme bilateral untuk memajukan kerja sama, baik pada tatanan bilateral ataupun pada tatanan regional dan global.
Hubungan Indonesia dengan negara-negara Eropa Barat sangat erat dan bersahabat. Masih terdapat peluang besar di bidang ekonomi, investasi, energi dan infrastruktur, pendidikan dan lingkungan hidup untuk dikerjasamakan. Eropa Barat masih menjadi target utama kerjasama ekonomi dan perdagangan Indonesia selain AS, Jepang, dan negara-negara di kawasan Asia Pasifik lainnya. Meski pun saat ini konsentrasi sudah mulai merumuskan ke Asia, Namur block ekonomi Eropa Barat sangat layak untuk diperhitungkan. Berhadapan dengan “counterpart” yang memiliki keunggulan di berbagai bidang, sudah tentu Indonesia harus dapat dengan cepat menanggapi tuntutan dan tantangan yang ada. Tugas paling utama Indonesia jika ingin berhasil mendapatkan “porsi besar” yang diinginkan dari kerjasama dengan negara-negara Eropa Barat ialah melakukan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) dan melakukan diferensiasi (menunjukkan keunikan) yang dapat membuat para pihak di Eropa Barat tidak ragu untuk menjalin kerjasama dengan Indonesia. Bentuk pemerintahan demokrasi yang dijalankan oleh Indonesia dengan sangat baik menarik Eropa Barat untuk melakukan kerjasama. Pada satu sisi Indonesia juga membutuhkan Uni Eropa untuk mendukung Indonesia dalam meningkatkan pemeliharaan Keamanan.
Setelah sesi pemaparan oleh Bapak Umar Hadi, moderator membuka sesi tanya jawab yang diajukan oleh beberapa mahasiswa yang mengambil Mata Kuliah Diplomasi dan Politik Luar Negeri. Pertanyaan yang diajukan umumnya berkisar antara persaingan Indonesia dan komoditi perdagangan di kawasan Eropa Barat. Selain itu pertanyaan juga meliputi bagaimana cara uni Eropa mengatasi permasalahan euro skeptic. Setelah sesi tanya jawab, acara ini ditutup dengan pemberian plakat apresiasi oleh Ibu Denik Iswardani. W. Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik kepada Bapak Umar Hadi selaku narasumber.