Aplikasi Ini Bisa Cegah Bencana dan Kejahatan! (Intensive Course: CARED Apps)

 

26-metjkt-191016-page-001
“UBL Senang Digandeng Universitas Osaka” – Jawa Pos (19/10/2016)

Jakarta – Indonesia masih menjadi salah satu negara rawan bencana. Pertemuan lempeng-lempeng tektonik menyebabkan Indonesia menjadi negara jalur gempa. Ditambah lagi dengan iklim tropis disertai curah hujan yang cukup tinggi memudahkan terjadinya pelapukan. Kondisi ini membuat sejumlah peneliti atau para ahli untuk membuat sebuah aplikasi rawan bencana.

Aplikasi ini dinamakan dengan CARED. CARED merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Profesor Stefano Tsukamoto dari Revitalizing and Enriching Society through Pluralism, Equity, and Cultural Transformation (RESPECT), Universitas Osaka, Jepang.

CARED adalah sebuah aplikasi smartphone untuk Multilingual Wide View Disaster Information Prediciton System (sistem informasi prediksi bencana berbasis lensa sudut lebar dan multilingual). Aplikasi ini dengan mengumpulkan informasi dari orang-orang yang terkena bencana. Di dalamnya terdapat sejumlah pertanyaan sederhana tentang dampak bencana yang disajikan dalam bentuk peta.

“Sehingga jika kita berada di suatu tempat dan merasakan suatu bencana, kita bisa menekan tombol darurat yang sudah disajikan di aplikasi ini,” kata Prof Stefano Tsukamoto, Senin (10/10/2016).

3
Prof Tsukamoto menggandeng sejumlah universitas di Indonesia. Salah satunya FISIP Universitas Budi Luhur. Hal ini merupakan salah satu bentuk sosialisasi terhadap masyarakat melalui mahasiswa. Mahasiswa merupakan generasi muda yang diharapkan dapat memberikan nilai positif bagi pencegahan dan penanggulangan kondisi darurat bencana alam.

4Sosialiasi ini dilaksanakan di Laboratorium FISIP Universitas Budi Luhur, Jl Petukangan Utara, Jakarta Selatan. Diterima langsung oleh Dekan FISIP UBL, Fahlesa Munabari, PhD, sosialisasi ini berjalan dengan penuh antusiasme dari mahasiswa FISIP. Dikarenakan aplikasi ini sangat ramah pengguna.

Di dalamnya terdapat tombol yang dapat digunakan di saat kondisi darurat. Tidak hanya digunakan dalam kondisi bencana tetapi juga dalam kondisi rawan kejahatan.

Tombol merah untuk tingkat kerusakan bencana yang sangat parah, tombol kuning dan hijau untuk kondisi bencana yang tidak terlalu parah/baik-baik saja.

“Aplikasi ini sangat memberikan manfaat yang besar bagi bagi pencegahan bencana dan kejahatan. Semoga ke depannya aplikasi ini dapat membantu dalam penanggulangan bencana maupun kejahatan,” kata Fahlesa.

21Aplikasi ini dapat merekam suara dari sumber informasi selama 10 detik sehingga dapat disebarkan ke masyarakat sekitar atau keluarganya. Aplikasi CARED ini telah dikembangkan dalam dua tahun terakhir dan sudah digunakan di daerah Bantul, Yogyakarta. Prof Tsukamoto pun optimis aplikasi ini pelan-pelan dapat membantu pemerintah di berbagai negara termasuk Indonesia dalam pencegahan dan penanggulangan bencana.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.